Festival Anak Makassar 2017 Bertabur Aksi Edukasi
Tabuhan drum Marching Band SDN Paccinang Makassar terdengar membahana di Monumen Mandala Makassar. Rabu (27/7) pagi yang berhias langit cerah nan biru seolah gembira menemani ratusan anak yang hadir pada Festival Anak Makassar. Acara yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2017, yang jatuh setiap 23 Juli, ini diselenggarakan oleh Yayasan LemINA bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar. Marching band tersebut adalah defile pembuka sekaligus ritus penyambutan bagi tamu yang hadir pagi itu.
Festival Anak Makassar 2017 dibuka dengan pembacaan hak anak oleh dua siswa sekolah dasar di depan para tamu dan peserta. Selanjutnya, acara yang mengangkat tema “Bergerak Bersama Untuk Senyum Anak Indonesia” ini dibuka secara resmi oleh Wakil Walikota Makassar, Faizal. Selain memperingati hari anak nasional, anak-anak yang hadir berkesempatan untuk bertemu dengan teman baru serta bersama-sama belajar dan bermain di beberapa pojok edukasi yang tersedia di lokasi kegiatan.
Pojok edukasi yang dihadirkan merefleksikan tema Hari Anak Nasional tahun ini, Perlindungan Anak Dimulai dari Keluarga. Pojok Aku Sayang Badanku, misalnya, dihadirkan dengan misi menumbuhkan kesadaran anak untuk melindungi diri dari kekerasan seksual. Di situ, anak-anak yang berkunjung bisa bermain games sekaligus belajar bagian-bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh oleh orang lain, serta apa yang harus dilakukan jika diri merasa tak nyaman atau terancam oleh orang lain. Pesan perlindungan kekerasan tersebut juga diperkenalkan melalui lagu agar anak-anak lebih mudah mengingatnya.
Di pojok yang lain, anak-anak belajar nilai-nilai antikorupsi sejak dini. Pojok Antikorupsi memperkenalkan hal tersebut lewat permainan papan Semai (Sembilan Nilai) dan kartu kwartet. Dalam kedua permainan ini, anak-anak diajak mengenali apa-apa saja kebiasaan mereka sehari-hari, yang bermuatan nilai yang baik, yang merupakan sikap antikorupsi.
Belajar tentang keselamatan diri sudah, kejujuran dan antikorupsi pun sudah. Satu hal yang tak kalah penting dalam kehidupan anak adalah kesehatan jasmani. Aspek satu ini menjadi tugas Pojok Anak Sehat. Di sini, anak-anak diedukasi untuk melindungi diri mereka dari berbagai penyakit, dengan membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat. Pesan perilaku bersih dan sehat tersebut diberikan melalui permainan ular tangga dan lomba menyusun puzzle.
Pojok lain yang tak kalah serunya adalah pojok membuat flash card. Oleh para pembina di pojok ini, anak-anak dilatih membuat alat bantu belajar berupa kartu-kartu bergambar yang berisi rumus matematika, pelajaran IPA dan bahasa Inggris. Mereka bebas memilih sendiri kartu yang disukai, lalu melubangi dan merangkainya menjadi satu bagian dengan cincin besi bulat. Mereka boleh membawa pulang flash card yang sudah dibuatnya sendiri.
Untuk mengasah kreatifitas anak, ada pojok yang khusus melatih daya imajinasi anak. Sebagai latihan, mereka diajak membuat kartu ucapan untuk orangtuanya. Kartu ucapan itu mereka buat dan hias sendiri, lalu ditulisi ucapan anak yang ingin disampaikan kepada orangtua mereka masing-masing.
Ada juga pojok apresiasi. Sebagai bentuk penghargaan terhadap karya anak-anak dampingan Relawan Yayasan LemINA, pojok apresiasi memamerkan semua karya siswa SDN Paccinang Makassar dan SDN Sungguminasa 4. Karya siswa siswi SD tersebut berupa artikel, puisi, gambar, kerajinan tangan yang mereka hasilkan saat sekolah mereka dipilih sebagai tempat pelaksanaan program pendampingan Nulis Bareng Sobat.
Festival Anak Makassar 2017 juga menyelenggarakan lomba majalah dinding dan fashion show dengan busana daur ulang sampah. Pesertanya datang dari berbagai sekolah dasar di Makassar. Lomba fashion show dilaksanakan di panggung utama dan disaksikan oleh anak-anak saja dan para orangtua serta guru yang mengantar anak-anak mereka.
Panggung utama juga diisi dengan penampilan dua orang pendongeng cilik. Keduanya membawakan cerita rakyat Sulawesi Selatan. Selain itu, ada tadarrus bersama dari anak dampingan komunitas 3CM, tarian daerah dari anak dampingan Lentera Negeri, penampilan biola tunggal dari violinis cilik, Amirah, dan lagu ceria dari girl band cilik, Happy Belle.
Di sela penampilan pengisi acara, pembawa acara tak lupa mengajak semua peserta dan orangtua untuk bersama-sama mempraktekkan senam cuci tangan pakai sabun dan gerak lagu sentuhan. Masing-masing merupakan senam dan lagu untuk perlindungan diri dari penyakit serta pencegahan kekerasan seksual. Tak lupa, para orangtua yang hadir juga diajak berinteraksi di panggung. Mereka ditantang untuk menjawab beberapa pertanyaan terkait dengan hak anak dan pesan-pesan yang disuarakan lewat berbagai pojok edukasi. Yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar mendapatkan hadiah dari pihak sponsor festival.(abt)
Leave a Reply