Peringatan Safer Internet Day 2023 “WANT TO TALK ABOUT IT: DARE TO SPEAK UP, MAKING SPACES FOR CONVERSATION ABOUT LIFE (SAFER) ONLINE”
Perkembangan teknologi digital yang meningkat pesat memudahkan banyak orang untuk mengakses informasi apa pun yang diinginkan. Seiring dengan luasnya penggunaan internet, kekerasan berbasis gender online (KBGO) pun mulai marak terjadi.
Tindak kekerasan secara online ini tentunya menimbulkan banyak korban, khususnya perempuan dan anak. PLAN Indonesia menyebutkan bahwa 32% perempuan pernah mengalami KBGO di media sosial dan 56% pernah atau melihat anak perempuan dan perempuan muda lainnya mengalami KBGO di media sosial.
Upaya pencegahan kekerasan terhadap anak secara online dan KBGO dimulai dengan memberikan kesadaran dan literasi bagi para pengguna internet terutama perempuan dan anak mengenai risiko kekerasan berbasis gender.
Upaya pencegahan ini juga dilakukan untuk memberikan penguatan kepada perempuan. Dengan begitu, mereka berdaya untuk dapat berani berbicara dan memperjuangkan dirinya sendiri untuk keluar dari segala bentuk kekerasan.
Terkait dengan hal tersebut, Kemen PPPA melakukan kegiatan talkshow dalam rangka peringatan Safer Internet Day. Kegiatan yang bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan tersebut mengambil tema “Want to Talk About It: Dare to Speak Up Making Spaces for Conversation about Life (Safer) Online”. Kegiatan tersebut berlangsung pada 8 Februari 2023 dan dihadiri oleh 400 peserta daring dan 1000 peserta luring.
Dalam sambutannya, Menteri PPPA, Bintang Puspayoga menyampaikan bahwa internet memiliki peran yang luar biasa besar dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Internet tidak hanya merubah pola komunikasi menjadi lebih cepat dan terbuka, tetapi juga membuka berbagai peluang bagi masyarakat, baik untuk mengembangkan potensi diri, koneksi, maupun pengembangan bisnis.
Namun dibalik manfaat positif yang kita dapat dari internet, banyak tantangan yang perlu jadi perhatian kita semua. KBGO menjadi salah permasalahan yang terus meningkat di dunia maya. Kemen PPPA melakukan berbagai upaya untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut.
Salah satunya adalah upaya pemerintah melalui Kemen PPPA telah melakukan kampanye Dare to Speak Up. Hasil yang terlihat adalah semakin banyaknya jumlah kasus kekerasan yang terungkap. Kampanye ini juga dibantu melalui layanan Call Center yang diluncurkan Kemen PPPA, yaitu SAPA 129.
“Sejak 2020, pelaporan kekerasan seksual meningkat tajam. Namun dalam satu tahun belakangan ini, bukan kasusnya yang meningkat, tapi yang meningkat adalah kasus yang terungkap. Kemen PPPA sudah mensosialisasikan call center SAPA 129. Bagi yang melihat, mendengar dapat melapor melalui call center 129 atau melalui Whatsapp 0811-1112-9129.” ungkap Menteri PPPA.
Safer Internet Day merupakan insiatif yang diperingati lebih dari 200 negara. Tujuan inisiatif tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait dengan berbagai masalah di dunia maya, khususnya terkait perempuan dan anak.
“Safer Internet Day yang kita peringati hari ini merupakan sebuah inisiatif yang diperingati lebih dari 200 negara, yang bertujuan kegiatan pada hari ini akan menjadi momentum yang sangat baik bagi kita bersama untuk mengkampanyekan penggunaan internet yang aman, bertanggung jawab dan positif untuk melindungi perempuan dan anak,” tutur Menteri PPPA.
“Marilah kita bersama-sama terlibat dan berperan dalam melindungi perempuan dan anak dari berbagai bentuk diskriminasi dan kekerasan serta mendukung terciptanya kesetaraan dan keadilan gender. Sehingga perempuan dan anak pada akhirnya tidak hanya menjadi objek pembangunan semata, namun juga menjadi subjek yang mengisi ruang-ruang pembangunan Indonesia untuk bersama sama mewujudkan Indonesia Emas 2024,” tambah Menteri PPPA.
Dalam kegiatan tersebut, Kemen PPPA bekerja sama dengan berbagai Lembaga meluncurkan 3 program, antara lain Panduan Child Online Protection (COP), Baseline Study Perlindungan Anak di Ranah Daring, dan Pelatihan Pekerja Sosial tentang Perlindungan Anak Online.
Selain itu Kementerian PPPA bekerja sama dengan beberapa pemangku kepentingan melakukan kegiatan Kickoff kampanye perlindungan perempuan dan anak dari eksploitasi dan kekerasan seksual di ranah daring, penandatanganan kesepakatan bersama dan deklarasi komitmen perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan di ranah daring serta Talkshow.
Talkshow yang dilakukan dalam 2 sesi tersebut bertema “Want to Talk About It: Dare to Speak Up Making Spaces for Conversation about Life (Safer) Online: Perspektif Kebijakan dan Kajian Kerentanan di Indonesia.”
Sesi kedua dari talkshow mengambil tema “Want to Talk About It: Making Spaces for Conversation about Life (Safer) Online: Praktik Baik Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Berbasis Gender Online dan Perlindungan Anak di Ranah Daring.”
Sementara itu, Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kemen PPPA, Lenny N. Rosalin menyampaikan bahwa pada tanggal 8-9 Februari 2023 UNESCAP juga melakukan pembahasan salah satunya digital economy, sebagai persiapan Sidang CSW ke-67 di New York, USA Maret 2023. “Sangat Penting untuk melindungi peremuan dan anak aman dari internet karena mereka berjumalah sekitar dua pertiga dari total penduduk Indonesia “ tutur Lenny.
Leave a Reply