Stress dan Shopping
Badan Kesehatan Dunia WHO (World Health Organization) menunjukkan fakta bahwa 41,9 persen dari gangguan jiwa neuropsikiatri pada perempuan adalah depresi atau yang sering kita kenal dengan istilah stres, sementara pada laki-laki hanya 29,3 persen yang mengalami depresi.[1] Perempuan cenderung mengalami stres karena perempuan harus melakukan banyak tugas sekaligus, menangani pekerjaan kantor, mengurus anak-anak, membersihkan rumah, dan lain sebaginya. Seringkali kita merasa bekerja terlalu keras dan terlalu banyak tuntutan, atau memiliki tenggat waktu yang menumpuk di kantor dan perselisihan yang terlalu sering di rumah. Inilah sebabnya mengapa perempuan lebih mudah terkena stres dibanding laki-laki.
Stres sebenarnya tidak selalu berdampak buruk. Sedikit stres dapat menggairahkan hidup dan membuat kita dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Terkadang kita harus merasa sedikit tertekan agar pekerjaan cepat selesai. Namun jika tingkat stres terlalu tinggi, maka akan mempengaruhi kesehatan mental dan fisik kita. Untuk itu kita perlu mengenal tanda-tanda stres pada diri sendiri. Tanda-tanda umum stres adalah :
- Tidur yang terganggu dan dan merasa lelah setiap saat.
- Cemas dan mengalami serangan panic.
- Sering mengalami infeksi ringan akibat melemahnya system kekebalan tubuh.
- Migren dan sakit kepala.
- Mengalami masalah kulit, seperti eksim, jerawat dan psoriasis.
- Gangguan pencernaan atau mengalami sindrom gangguan usus.
Stres yang terlalu tinggi perlu segera ditanggulangi. Banyak cara yang dapat ditempuh untuk menanggulangi stres, salah satunya adalah dengan berbelanja atau shopping. Kegiatan shopping tidak selalu berarti pemborosan, mengeluarkan dompet untuk dikuras habis isinya. Shopping juga bisa dijadikan terapi. Pada saat berbelanja, kita sedang keluar dari masalah dengan menciptakan harapan ke depan. Itulah mengapa belanja menjadi candu, karena menjanjikan sesuatu.[2] Selain itu, shopping dapat membuat hati gembira, menghilangkan semua rasa sedih, stres, dan yang paling penting adalah shopping bisa menjadi sarana untuk memberikan waktu untuk diri sendiri. Gunakan sebagian waktu anda untuk keluar sejenak dari rutinitas keseharian. Ini akan membantu anda beristirahat lebih baik dan menjadi lebih efisien di keesokan hari.
Jadi, sebaiknya kalau belanja harus pintar-pintar mengatur diri. Jangan tergoda hanya sekedar untuk memuaskan nafsu belanja.
[1] Psikologi Perempuan Pendekatan Kontekstual Indonesia, Editor Nani Nurrachman dan Imelda Bachtiar, Penerbit Universitas Atma Jaya, 2011, p. 269.
[2] Sehat Itu Enak dan Perlu, dr Sintoso Pujianto, Penerbit Buku Kompas, 2011, p. 91.
Leave a Reply