Anak Berani ke Dokter

Anak Berani ke Dokter

Sering melihat anak kuatir ke dokter? Ya, anak memang mampu mengingat dan merekam pengalaman yang dialami. Termasuk saat pengalaman ke dokter. Menurut Devi Delia M. Psi, Psikolog anak dari RS. RK Charitas Palembang, jika anak harus kembali ke dokter, memori yang tak menyenangkan saat ke dokter akan muncul. Anak pun akan menangis untuk menunjukkan rasa takutnya. Tapi, mungkin tak hanya karena pengalaman, tapi juga orangtua yang tak sadar menakut-nakuti anaknya dengan sosok dokter. Misalnya, dengan mengatakan “Nanti kalau nggak makan sayur disuntik dokter loh!” Ancaman ini yang akan membuat anak semakin takut ke dokter. Orantua pun akan merasa apa yang dilakukan ‘benar’ dan ancamannya efektif.

Namun, adanya memori anak ke dokter dan mendapat pengalaman yang membuatnya takut akan membuat ia semakin takut. Terutama jika rasa takut itu kembali berulang. Rasa takut akan semakin menguat tanpa adanya intervensi untuk membantu anak mengatasi rasa takutnya. Nah, agar anak tak takut ke dokter, orangtua perlu melakukan beberapa hal seperti yang dikutip dari Tabloid Nova di bawah ini.

1. Tunjukkan ekspresi tenang

Anak-anak akan melihat dan merefleksikan apa yang ia lihat dari rangtuanya. Jadi, orangtua harus tenang sehingga anak pun ikut tenang. Jika orangtua tidak tenang, maka anak pun akan melakukan hal yang sama.

2. Beri Penghargaan

Penghargaan saat anak ke dokter akan membuat anak menjadi tenang. Penghargaan bisa berupa pujian saat ia bersikap baik atau mengajak anak makan di restoran favoritnya.

3. Atur waktu yang tepat

Orangtua sebaiknya mengatur waktu yang tepat kapan waktu anak dibawa ke dokter. Orangtua jika memungkinkan hindari datang pada saat lagi ramai. Waktu tunggu yang lama akan membuat anak merasa bosan sehingga emosi anak akan muncul. Untuk mensiasati bisa dengan melakukan permainan yang menyenangkan, misalnya bermain di ruang bermain bersama anak.

4. Tenangkan dan Yakinkan Anak

Yakinkan anak bahwa orangtua akan selalu menemaninya serta berhadapan dengan dokter. Orangtua dapat menjelaskan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami terkait kondisinya kenapa harus berobat ke dokter.

5. Bermain Peran

Sebelum ke dokter, bermain peranlah dengan anak. Orangtua bermain peran menjadi anak dan anak menjadi pasien. Tunjukkan peran dokter yang baik dan perhatian pada anak yang menjadi pasien. Bisa juga dengan bergantian bermain peran. Lakukan berulangkali sehingga anak semakin berkurang rasa takutnya kepada dokter. (rab)

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *