KONFERENSI PENGARUSUTAMAAN GENDER ASEAN: Penguatan Kemitraan untuk Implementasi Kerangka Kerja Strategis Pengarusutamaan Gender ASEAN (AGMSF)
Dalam rangka Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 dengan tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak akan menyelenggarakan ASEAN Gender Mainstreaming Conference for the Implementation Strengthening of the ASEAN Gender Mainstreaming Framework (AGMSF).
Kegiatan yang berlangsung pada 4-5 Juli 2023 tersebut berlangsung di Hotel Royal Ambarukmo, D.I. Yogyakarta. Acara dibuka dengan sambutan dari Deputi Bidang Kesetaraan Gender KemenPPPA, Lenny N. Rosalin, Ketua ASEAN Tingkat SC terkait gender equality dan women empowerment.
Lenny mengungkapkan bahwa episentrum pertumbuhan Konferensi ini berdiri sebagai tonggak penting dalam empat tahun bersama, menuju pengarusutamaan gender yang inklusif di seluruh kawasan Asia.
Lenny juga berharap acara tersebut menjadi katalisator untuk tindakan transformatif dan kolaborasi yang bermanfaat yang akan membentuk masa depan pengarusutamaan gender di ASEAN.
Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN untuk ASEN Sosial Budaya Komunitas (ASCC), H.E. Ekkaphab Phanthavong turut memberikan sambutan pada awal acara, yang dilanjutkan oleh H.E. Thamma Phetvixay, Ketua Komite ASEAN tentang Wanita (ACW).
Pada sesi selanjutnya, dilakukan pengenalan kerangka strategis pengarusutamaan gender ASEAN dan rencana implementasinya. Sesi ini memfasilitasi pertukaran pandangan dan refleksi tentang mempercepat implementasi Rencana Pelaksanaan RUPST yang memiliki telah dikembangkan dengan cara konsultatif yang membangun kepemilikan di seluruh ASEAN.
Deputi KG KemenPPPA juga berkesempatan untuk tampil sebagai salah satu pembicara dalam sesi ini. Di kesempatan ini Lenny menyampaikan tentang beberapa upaya yang telah dilakukan pemerintah Indonesia dalam upaya penyetaraan gender melalui ASEAN Gender Mainstreaming Strategic Framework (AGMSF), bekerjasama dengan negara-negara ASEAN lainnya.
Upaya-upaya yang tercakup dalam AGMSF ini mencakup empat bidang, antara lain:
- Kebijakan Lembaga-lembaga di ASEAN yang lebih adil dan setara
- Pembangunan pengetahuan dan kompetensi berbasis gender
- Merencanakan kebijakan yang dapat mewakili kebutuhan perempuan dan anak perempuan untuk mendorong partisipasi mereka dalam masyarakat
- Mendukung inisiasi dan upaya penyetaraan gender bagi setiap negara-negara ASEAN.
Sebagai penutup, Lenny mengungkapkan terima kasih bagi berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam program AGMSF tersebut.
Pada sesi kedua, perwakilan dari Indonesia membahas praktik terbaik dan Pelajaran yang dipetik tentang implementasi RUPSF dalam Komunitas Sosial Budaya ASEAN pada sesi berikutnya. Sesi ini juga diikuti dengan sesi berbagi antar Badan Sektoral ASEAN tentang refleksi dan wawasan mereka tentang pengarusutamaan kesetaraan gender dan Perspektif pemberdayaan perempuan dalam pekerjaan sektoral masing-masing. Sesi keempat membahas tentang pengarusutamaan Gender dalam komunitas keamanan politik ASEAN.
Kegiatan akan dilanjutkan pada hari kedua dengan study visit ke Desa Wedomartani sebagai Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak serta Desa Sinduharjo sebagai Desa Perdamaian. Rombongan disambut langsung oleh kepala Desa Damai dan DRPPA. Pada kesempatan tersebut, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak, Bintang Puspayoga hadir sebagai keynote speaker.
Leave a Reply