Ikut Mendukung Petisi “Kembalikan Tempat Duduk di Stasiun”!
Kembalikan fungsi bangku stasiun seperti semula, jangan pakai “jemuran handuk”, demikian tema petisi yang dibuat oleh Rahmat Ali. Petisi yang dibuat lima bulan lalu mendapat banyak respon dukungan atas petisi yang ditujukan kepada kepala stasiun, Ketua KCJ dan Koordinator KCJ.
Saat berita ini diturunkan, sudah 939 netizen yang menandatangi petisi tersebut. Pada petisi tersebut disebutkan bahwa keberadaan bangku yang berubah jadi “jemuran handuk” tidak friendly untuk kebanyakan orang, tidak selalu penumpang KRL adalah orang yang sehat bugar karena ada juga balita atau anak-anak, ibu membawa bayi/balita, manula, difabel. Bangku biasa tersebut sebelum berubah fungsi itu dapat dijangkau dan diduduki oleh golongan orang yang disebut (balita/anak-anak, ibu bawa bayi/balita, manula, difabel, dan sebagainya), kini mereka terpaksa memilih, bersandar atau mengampar, duduk lesehan di lantai stasiun dengan konsekuensi bahwa bokong mereka akan kotor, dan jika musim hujan akan becek atau basah.
Dalam melakukan perjalanan, transportasi aman dan nyaman sangat diinginkan oleh setiap penumpang. Kereta Rel Listrik (KRL) diharapkan menjadi transportasi alternatif yang memenuhi kecepatan, keamanan, kebersihan dan kenyamanan bagi warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Namun sayang, keputusan digantinya fungsi bangku tersebut dinilai mubazir dan tidak tepat guna jika dibandingkan terhadap keadaan perka (perjalanan kereta api) saat ini yang tidak selalu ontime, keterlambatan yang parah dan masalah antrean yang belum ditemukan solusi.
Ruffie, warga Depok, share media sosial dan komentar dukungan petisi tersebut dengan menyebutkan, “Emang nih batang jemuran bikin kekih. Pernah sama Hana nungguin kereta sampe lama banget bawa gembolan sana-sini berat. sedangkan kursi prioritas juga udah penuh. Hampir 80% penumpang commline ibu membawa anak, bumil dan lansia. sungguh tidak manusiawi.”
Dengan petisi ini diharapkan PT. KCJ dapat memerhatikan keluhan-keluhan para penumpang KRL dan segera memberikan solusinya, sehingga peron stasiun untuk menunggu KRL pun nyaman dari orang yang sehat sampai sakit/difabel.
Leave a Reply