Indahnya Lombok itu
Oleh : Jelita Citrawati Jihan
Terimakasih Nusa Tenggara Barat, pantaimu, kebudayaanmu melahirkan rasa kagum dan bangga menjadi orang Indonesia. Lokasi pulau Lombok berada di provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia bagian tengah. Masih lekat di ingatan saya bandara lama pulau lombok yaitu di bandar udara Selaparang yang saat ini sudah tidak berfungsi sebagai tempat transit kunjungan domestik dan internasional kemudian diganti dengan bandar udara yang baru. Dalam upaya pengembangan pariwisata sebagai salah satu tujuan wisata baik dalam negeri maupun luar negeri, bandar udara pulau Lombok yang baru adalah Bandar Udara Internasional Lombok (BIL) letaknya berada di Praya Kabupaten Lombok Tengah, NTB.
Desa Sukarere, desa kain songket dan kain tenun
Kain tenun dan kain songket merupakan prestasi bagi penenunnya. Desa Wisata Sukarere sekitar 11 km dari bandara, nggak heran desa ini menjadi destinasi pertama dari tempat-tempat wisata lainnya. Kain tenun desa Sukarere memiliki motif-motif yang menghiasi bidang kain, melalui ketrampilan tangan. Desa Sukarere merupakan desa yang pertama kali menciptakan kain tenun dengan pola tersendiri. Sebagai wisatawan domestik maupun luar negri bisa mencoba ketrampilan tangan tersebut diajarkan pula teknis pengerjaanya.
Pantai Senggigi
Pantai Senggigi salah satu tempat wisata memanjakan mata akan keindahan pemandangan pantainya. Pesona alamnya yang ‘eksotik’ mampu memikat wisatawan, deburan ombak yang tenang berhasil menghipnotis para wisatawan.
Dari seluruh tempat wisata di Pulau Lombok yang terkenal di dunia adalah Pantai senggigi dengan sunset-nya yang indah.
Hutan Monyet Pusuk : Monkey Kingdom
Apabila kita menyusuri pantai senggigi, kemudian kita akan bertemu hutan monyet pusuk. Hutan ini dikenal dengan pusuk yang artinya puncak, keindahan pemandangan pegunungan menyuguhkan hutan-hutan yang hijau. Monyet-monyet sepertinya memang dibiarkan lepas bebas dan sudah terbiasa dikunjungi oleh wisatawan.
Taman Pura Lingsar
Salah satu cagar budaya pulau Lombok adalah Pulau Lingsar, merupakan Pure bagi umat beragama Hindu. Pura Lingsar menunjukkan kerukunan umat beragama, menurut pemandu wisata terdapat upacara yang digelar satu tahun sekali merupakan awal Pujawali diakhiri Perang ketupat. Agama Hindu dan Agama Islam hidup rukun berdampingan. Perang ketupat yaitu adu pukul dengan rotan, jika ada yang mengenai kepala hingga bocor aksi tersebut selesai. Bagi para pemenang mendapatkan hadiah sebesar Rp. 20.000,- (Dua puluh ribu Rupiah) dan bagi yang kalah Rp. 5.000,- (Lima ribu Rupiah).
Memasuki Pura kita disuguhkan kolam air di sisi kanan dan kiri, taman-taman peninggalan Kerajaan Karangasem khas gaya dan konsep arsitektur Bali. Apabila kita memasuki pura tidak lupa untuk memakai sabuk atau ikat pinggang disediakan oleh pemandu wisata, seperti yang dikenakan orang Bali saat melakukan ritual sembahyang.
Selain taman-taman tersebut, menurut kepercayaan masyarakat juga ada lempar koin keberuntungan jika melempar 3 kali tepat sasaran di kolam tersebut maka akan mendapat keberuntungan, dan melihat ikan yang dikeramatkan dengan syarat membeli telur asin untuk dijadikan makanan ikan tersebut.
Sejarah perlu dipahami, konsep pandangan religius tidak pernah lepas dari kehidupan masa lalu Hindu, Islam dan animistis.
Leave a Reply