Tantangan Membesarkan Anak di Luar Negeri
Rostini, MKM
Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya supaya menjadi orang yang berguna bagi agama, bangsa dan negaranya. Namun apa yang Anda pikirkan jika tiba-tiba harus membesarkan anak di negeri orang? Pastinya akan menemui banyak perberbedaan jika dibandingkan dengan membesarkan anak di negeri sendiri. Hal itulah yang sempat menjadi pikiran saya saat harus mendampingi suami dan tentu saja membawa anak ke Abu Dhabi, ibu kota negara Uni Emirate Arab (UAE), yang juga dikenal sebagai negeri fatamorgana.
Melalui tulisan ini saya ingin berbagi pengalaman saya pribadi dalam membesarkan anak di negeri orang, khususnya di UAE. Memang lain negara pasti berbeda kondisinya, namun setidaknya ada beberapa hal yang bisa dijadikan gambaran bagaimana tantangan membesarkan anak di negeri orang. Semoga bisa memberi manfaat bagi Anda yang mungkin akan pindah merantau ke luar negeri.
Adaptasi dengan lingkungan baru
Tempat baru tentunya semua serba baru dan kemampuan setiap orang dalam beradaptasi pun berbeda-beda. Ada yang cepat seperti lari jarak pendek, ada sedang seperti setengah berlari, ada pula yang lambat atau bahkan jalan di tempat dalam waktu lama. Begitu pun dengan kemampuan adaptasi anak. Sebagai orang tua tentunya kitalah yang membantunya untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan baru. Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan dalam membantu anak beradaptasi:
1. Memberi tahu dari awal tentang kepindahan ke luar negeri
Mengapa hal ini perlu dilakukan bahkan sebelum pindah ke luar negeri? Jawabnya sangat sederhana. Supaya si anak tidak kaget atau bahkan stress ketika waktunya tiba untuk terbang ke luar negeri.
2. Memberi tahu tentang lingkungan baru di luar negeri
Hal lain yang perlu diberitahukan pada anak adalah tentang lingkungan baru yang akan dijalaninya, mengenal bahasa yang digunakan dan berbagai macam orang yang akan ditemuinya. Bahasa yang umum digunakan di sini adalah bahasa Arab dan bahasa Inggris. Kenapa tidak hanya bahasa Arab? Karena lebih dari separuh, yaitu sekitar 80% penduduk Abu Dhabi adalah pendatang dari berbagai negara sehingga bahasa yang banyak digunakan untuk berkomunikasi adalah bahasa Inggris. Bahasa Arab digunakan oleh mereka yang berasal dari negara Arab dan sesama orang Arab. Oleh karena itu, Anda bisa membekali bahasa asing sesuai dengan negara yang dituju sehingga sang anak tidak merasa kaget ketika mendengar orang-orang di lingkungan barunya berkomunikasi.
3. Menjaga kesehatan
Hal ini sangat penting mengingat kesehatan adalah kunci kelancaran dalam beraktifitas sehari-hari. Walaupun tidak semudah di negeri sendiri, menjaga gizi yang sehat dan seimbang sangat penting dalam memelihara kesehatan. Khususnya untuk Anda yang masih memiliki anak balita seperti saya perlu upaya yang ekstra dalam memilih dan mengolah makanan selama di luar negeri. Upayakan anak tidak kaget dengan makanan yang disantapnya di tempat baru. Waktu awal datang ke Abu Dhabi, saya tetap berusaha memasak sendiri makanan yang disukai anak saya supaya dia tetap merasa nyaman walaupun di tempat baru.
Memilih sekolah untuk anak
Siapa orang tua yang tidak menginginkan anaknya sukses? Itu pun yang saya rasanya saat memikirkan sekolah untuk anak.
Di Abu Dhabi banyak sekali sekolah internasional bahkan nursery (pra-TK) yang semuanya terbagi menjadi dua yaitu sekolah yang berdasarkan American syllabus dan British syllabus. Untuk sekolah yang American syllabus, usia anak bersekolah sama dengan di Indonesia, yaitu enam tahun mulai masuk Grade one (kelas 1 SD), sedangkan sekolah yang British syllabus lebih awal yaitu usia lima tahun untuk Year one.
Selain memilih sekolah American atau British, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangan dalam memilih sekolah untuk anak, khususnya di Abu Dhabi, yaitu:
1. Lokasi sekolah
Sebagian besar sekolah di Abu Dhabi berada di dalam kota, namun ada pula beberapa sekolah yang terletak agak jauh dari kota sehingga membutuhkan waktu lebih lama sekitar tiga puluh menit.
2. Transportasi sekolah
Hal ini sudah umum dimana setiap sekolah menyediakan transportasi berupa bis sekolah dari Departemen Transportasi Abu Dhabi. Biayanya cukup mahal, namun lebih efektif dan efisien ketimbang memakai kendaraan pribadi atau taxi. Selain itu, kelebihan dari adanya transportasi bus sekolah, anak dilatih untuk lebih mandiri. Anda tidak perlu khawatir karena dalam bus sekolah tidak hanya supir bus, melainkan ada guru atau asisten yang bertanggung jawab mengatur anak-anak duduk dan tertib selama perjalanan.
3. Komunitas sekolah
Walaupun terbagi menjadi dua system silabus, yaitu American dan British, di Abu Dhabi juga terdapat beberapa sekolah berdasarkan komunitas tertentu, misalnya komunitas orang India dan sekolah khusus komunitas orang Jepang.
4. Jam sekolah
Setiap sekolah memiliki jam sekolah yang berbeda tergantung dari kebijakan masing-masing se
kolah. Umumnya untuk kelas TK, biasanya jam sekolah dimulai pukul 08.00 – 12.30 waktu setempat, sedangkan kelas SD dimulai pukul 07.00 – 13.30. Namun ada pula sekolah yang lebih panjang waktunya yaitu dari pukul 08.00 – 13.30 untuk TK dan pukul 07.00 – 14.30 untuk kelas SD.
Interaksi dengan lingkungan
Saya merasa sangat beruntung karena ternyata di Abu Dhabi banyak sekali orang Indonesia, bahkan sudah mencapai hampir 300 orang. Tidak mengherankan jika sejak awal datang ke Abu Dhabi saya tidak merasa kesulitan bertemu dengan sesama orang Indonesia. Selain saling membantu informasi tentang bagaimana kehidupan di Abu Dhabi, anak saya pun kerap sekali bermain dengan anak-anak Indonesia. Bahkan setiap hari Kamis sore, diadakan kegiatan TPA di KBRI dengan tenaga pengajar dari sesama orang Indonesia yang bekerja di sini.
(Rev RNA-27/06/15)
Leave a Reply