Partisipasi Kementerian PPPA dalam Women Economic Forum ke-74 di Bali
Dalam acara Women Economic Forum (WEF) ke-74, Kementerian PPPA Republik Indonesia turut serta dalam acara tersebut. Perwakilan dari Kemen PPPA, Lenny N. Rosalin, selaku Deputi Bidang Kesetaraan Gender, menyampaikan beberapa hal terkait acara yang berlangsung di Ubud, Bali, pada 6-8 Oktober 2022.
Lenny menyampaikan bahwa Kemen PPPA merupakan bagian dari Womenpreneurs Indonesia Network dan menjadi salah satu penyelenggara WEF bersama dengan G100 Business Accelerator. Acara ini membahas tentang pemberdayaan perempuan dalam bidang enterpreneurship yang berperspektif gender. Hal ini tentunya sesuai dengan salah satu arahan dari Presiden Republik Indonesia.
Pemberdayaan perempuan Indonesia perlu dilakukan karena dari sekitar 273 juta penduduk Indonesia, 49,5% merupakan perempuan dan hampir 60% berusia produktif. Jika dikaitkan dengan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Pembangunan Gender(IPG), Bali berada di urutan kelima di Indonesia.
Sementara berdasarkan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG), Bali masih berada di bawah angka nasional. Hal ini diukur dari peran perempuan dalam politik, pengambilan keputusan dan profesionalisme, serta ekonomi. Kondisi ini tentunya menjadi tantangan bagi Provinsi Bali untuk memberdayakan perempuan di berbagai bidang.
Kemen PPPA terus memberikan perhatian pada perempuan untuk dapat mandiri secara ekonomi. Dengan begitu, diharapkan agar mereka dapat menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang yang lebih tinggi, mampu memberikan makanan yang lebih bergizi, tidak mempekerjakan anak-anaknya, tidak menikahkan anak-anaknya di usia dini, dan diharapkan bisa menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Bidang ekonomi menjadi salah satu entry point dari Kemen PPPA pada bidang pembangunan lainnya agar mampu memberikan dampak positif secara nasional. Melalui acara Women Economic Forum ini, perempuan Indonesia dapat belajar dari peserta forum lainnya yang hadir dari berbagai negara.
Dalam hal membangun perempuan dan anak di tingkat desa, Kemen PPPA mengembangkan program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Salah satu indikator dalam program ini adalah pemberdayaan perempuan dalam bidang kewirausahaan berperspektif gender.
Program ini sudah berjalan di setiap provinsi di seluruh Indonesia dengan memilih 2 kabupaten sebagai pilot project. Namun ada pula pimpinan daerah yang menjalankan program ini di seluruh wilayah kerjanya.
Di akhir wawancara, Lenny mengajak seluruh perempuan Indonesia untuk terus belajar, mengasah diri, dan menjadikan setiap tantangan sebagai kesempatan untuk meningkatkan kapasitasnya. Hal ini tentunya akan memberikan manfaat tidak hanya bagi perempuan, tetapi juga bagi keluarga, masyarakat dan bangsa. Perempuan berdaya, Indonesia maju.
Leave a Reply