KemenPPPA Dorong Upaya Transformasi Digital Dari Tingkat Desa Melalui Program DRPLA
Peran teknologi digital dalam kehidupan manusia tidak pernah begitu penting dengan cepat kemajuan teknologi digital – transformasi digital telah menjadi sesuatu yang tak terhindarkan. Pandemi COVID19 telah menunjukkan kekuatan peran teknologi digital yang luar biasa dalam semua bagian kehidupan manusia. Perubahan seperti itu, bagaimanapun, saat ini hanya dinikmati oleh kelompok orang tertentu saja.
Berkaitan dengan hal tersebut, UNDP Indonesia menyelenggarakan serangkaian Dialog Kebijakan. Seri Dialog Kebijakan Pertama membahas tentang transformasi digital inklusif yang berfokus pada kesenjangan digital. Kegiatan tersebut mengambil tema “Closing the Gap: Digital Divide di Indonesia”.
Acara tersebut berlangsung pada 11 Mei 2023 dan menghadirkan beberapa tokoh terkemuka, termasuk Deputi Bidang Kesetaraan Gender KemenPPPA, Lenny N. Rosalin. Lenny mengungkapkan bahwa banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam transformasi digital inklusif.
“Fokus kami akan banyak di desa sebagai bagian dari apa yang diarahkan oleh Bapak Presiden yaitu menciptakan Desa Ramah Perempuan Dan Peduli Anak. Salah satu indikatornya yang pertama adalah kewirausahaan. Tapi harus punya perspektif gender karena dampaknya adalah tidak hanya menjadikan perempuan tadi menjadi wirausaha yang akhirnya tentunya harapannya dia akan produktif,” ungkap Deputi Bidang Kesetaraan Gender, Lenny N. Rosalin.
Namun ketersediaan infrastruktur internet yang minim di desa-desa tentunya menjadi salah satu penghalang dalam menciptakan pemerataan akses internet. Lenny menyampaikan bahwa pihak KemenPPPA telah melakukan beberapa terobosan.
Bekerjasama dengan penyedia internet, KemenPPPA membangun akses internet satu titik. Langkah tersebut terbukti dapat menciptakan lapangan usaha bagi warga desa tanpa harus memiliki gawai setiap orangnya.
Lebih jauh lagi, Lenny menjelaskan tentang pentingnya literasi digital bagi warga desa yang memiliki usaha. Dalam era digital yang semakin maju, pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan teknologi digital menjadi kunci keberhasilan dalam mengembangkan usaha.
Dalam era digital yang semakin berkembang, pengetahuan tentang ancaman keamanan siber sangat penting bagi individu yang terlibat dalam transaksi online dan menggunakan layanan pinjol. Dengan meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang keamanan siber dalam konteks literasi digital, individu dapat melindungi diri mereka sendiri, mengurangi risiko penipuan, dan memanfaatkan teknologi digital dengan lebih aman dan bijak.
Diskusi panel yang berlangsung dalam acara ini melibatkan perwakilan menteri, Bank Pembangunan, masyarakat sipil, dan asosiasi bisnis guna membahas upaya mereka dalam mengurangi kesenjangan geografis dan gender dalam mencapai Transformasi Digital yang inklusif di Indonesia. Dialog ini bertujuan untuk berbagi hasil awal dari studi mengenai kesenjangan digital, serta mendiskusikan faktor-faktor terkait perbedaan tersebut yang akan lebih mengarahkan penulisan makalah dan rekomendasi kebijakan yang berpotensi efektif.
Leave a Reply