Kick Off Meeting Pancasila Dalam Tindakan “Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan, Kekerasan Dalam Rumah Tangga, serta Mengantisipasi Bencana”
Stunting merupakan persoalan serius yang menjadi perhatian utama dunia termasuk di Indonesia. Kondisi ini terjadi karena kurangnya asupan gizi dan nutrisi yang kurang mencukupi kebutuhan anak, pola asuh yang salah akibat kurangnya pengetahuan dan edukasi bagi ibu hamil dan ibu menyusui, buruknya sanitasi lingkungan tempat tinggal seperti kurangnya sarana air bersih dan tidak tersedianya sarana MCK yang memadai serta keterbatasan akses fasilitas kesehatan yang dibutuhkan bagi ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
Selain itu, berbagai persoalan dalam keluarga termasuk kekerasan dalam rumah tangga juga menjadi variabel independen tingginya kasus stunting di Indonesia. Belum lagi dengan kekerasan seksual yang marak terjadi di masyarakat yang menimpa bukan hanya terhadap perempuan saja tetapi juga terjadi pada laki-laki dan anak-anak.
Dalam rangka mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila khususnya upaya mencegah stunting, kekerasan seksual pada anak dan perempuan, kekerasan dalam rumah tangga serta mengantisipasi bencana, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Kementerian Sosial (Kemensos), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), akan menyelenggarakan Kick Off Meeting Pancasila dalam Tindakan “Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual Pada Anak dan Perempuan, Kekerasan dalam Rumah Tangga, serta Mengantisipasi Bencana”.
Acara yang berlangsung pada 16 Februari 2023 di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta Selatan tersebut menghadirkan Prof. Dr. (HC) Hj. Megawati Soekarnoputri, Presiden R.I Ke-5, sebagai pembicara kunci.
Pada kesempatan yang sama, Menteri PPPA, Bintang Puspayoga, juga menyampaikan tentang isu perempuan dan anak yang cukup kompleks dan multisektoral.
“Ketika kita melihat data dan indeks, Bapak Ibu yang kami hormati, baik itu Indeks Pembangunan Manusia, Indeks Pembangunan Gender, Indeks Pemberdayaan Gender, ini masih menjadi PR yang sangat panjang, dalam, dan luas yang harus kita selesaikan untuk isu-isu perempuan,” ungkap Menteri PPPA.
Karena itu Kemen PPPA terus berupaya untuk terus melakukan sosialisasi terkait penyelesaian isu perempuan dan anak. Melalui upaya tersebut, kini semakin banyak kasus kekerasan seksual pada perempuan dan anak yang terungkap.
“Yang patut kita syukuri itu adalah masyarakat sekarang sudah tidak menganggap lagi aib ketika mereka mengalami kekerasan seksual, tidak lagi menganggap aib kemudian mereka berani melaporkan. Kita bisa memberikan keadilan kepada korban dan efek jera kepada pelaku,” tambah Bintang.
“Kenapa masyarakat berani melapor ini tidak terlepas karena kita sudah punya sekarang namanya payung hukum undang-undang 12 tahun 2022. Karena itu, melalui kesempatan yang baik ini kami mohon bagi pimpinan-pimpinan organisasi, mari kita bergerak bersama untuk mewujudkan perempuan berdaya anak terlindungi Indonesia maju,” papar Menteri PPPA.
Leave a Reply