Mengenal Oleh-Oleh Khas dari Banyumas
Setiap daerah pasti punya makanan khas. Maka, setiap kali berkunjung ke suatu daerah, banyak di antara kita yang mencari makanan khas di wilayah itu. Baru-baru ini saya pun berkunjung ke Banyumas, dan ini oleh-oleh khas yang bisa didapat di sana.
Kota Banyumas terletak di sebelah Barat Daya Provinsi Jawa Tengah. Tepatnya, Banyumas terletak di sebelah selatan Kabupaten Cilacap dan sebelah Timur Kabupaten Purbalingga.
Dari Jakarta, Banyumas dapat ditempuh dengan menggunakan kereta api selama 6 jam. Sedangkan untuk bis, dapat menggunakan bis antar kota langsung dari terminal Kampung Rambutan dan terminal Lebak Bulus, Jakarta menuju terminal Purwokerto. Jika menggunakan bis, jarak tempuh sekitar 7 hingga 8 jam.
Setelah asyik mengunjungi beraneka tempat wisata, jika ingin memilih oleh-oleh, salah satunya dengan membeli Nopia. Nopia merupakan jajanan khas Banyumas. Di Banyumas, banyak sekali toko yang menjual Nopia. Nopia berbentuk bulat putih dengan beraneka rasa seperti cokelat, keju dan bawang. Awalnya, Nopia hanya memiliki rasa bawang merah goreng. Namun seiring perkembangan zaman, variasi Nopia menjadi beraneka ragam.
Jika tak ingin membeli di toko oleh-oleh, bisa langsung membeli di pembuat Nopia. Nopia umumnya dibuat di rumah-rumah dengan tenaga kerja sekitar 4 hingga 6 orang. Salah satu yang memproduksi Nopia adalah Ibu Rastina. Ibu Rastina telah membuat Nopia sejak tahun 1998. Ia memproduksi Nopia di Desa Pakunden, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Awalnya, ia bekerja di salah satu produsen Nopia. Kemudian lama kelamaan ia tertarik untuk memproduksi Nopia. Bahan bakunya sederhana yakni terigu, gula merah, susu, mentega dan gula pasir. Semua bahan diaduk menjadi satu hingga berbentuk seperti ketan. Setelah itu, adonan yang sudah jadi itu kemudian dibentuk bulat kecil-kecil. Sekilas, bentuknya seperti telur angsa.
Kemudian, bulatan kecil itu dimasukkan bahan isi seperti gula merah, cokelat, bawang atau keju. “Banyak yang suka cokelat,” kata Ibu Rastina.
Setelah itu, dimasak di tungku yang terbuat dari tanah liat. Nah, cara memasaknya yang berbeda karena adonan ditempelkan di dinding tungku. Proses masak membutuhkan waktu hingga setengah jam.
Permukaan makanan khas Banyumas ini lebih keras. Namun ketika digigit, isinya sangat lunak dan rasanya nikmat. Nopia nikmat dimakan sebagai camilan sambil menonton tekevisi atau sebagai suguhan apabila ada tamu yang datang.
Dalam satu hari, Bu Rastina mampu menjual hingga 25 kilogram Nopia. Camilan Nopia ini kemudian dikemas ke dalam kantong plastik. Harga Nopia bervariasi. Untuk ukuran sedang, harganya Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu. Sedangkan untuk Nopia kemasan besar sekitar Rp 30 ribu. Nopia didistribusikan tak hanya ke wilayah Banyumas saja, melainkan hingga luar Jawa Tengah. Nah, jika mampir ke Banyumas, jangan sampai ketinggalan membeli oleh-oleh khas Banyumas ini.(rab)
Leave a Reply