Tips Berkendara Aman untuk Perempuan

Tips Berkendara Aman untuk Perempuan

Berkendara dengan motor kini merupakan salah satu pilihan mencegah kemacetan. Pengguna motor juga sekarang kebanyakan adalah perempuan. Inilah tips aman berkendara untuk perempuan.

Dalam tiga tahun terakhir, jumlah pengendara perempuan baik motor maupun mobil meningkat hingga sekitar 42%. Para perempuan penggendara motor menggunakan motor untuk menjemput anak sekolah, berangkat ke kantor atau sekedar berbelanja di warung terdekat. Survey Queenrides yang melibatkan 800-an perempuan usia 24-40 tahun menunjukkan, 80% dari perempuan yang berkendara mencari nafkah untuk keluarganya.

Hanya saja, tingkat kecelakaan pun semakin bertambah. Berdasarkan data Korlantas 2014, angka kecelakaan yang melibatkan perempuan bermotor meningkat hingga 49,5%. Artinya, angka pertumbuhan kecelakaan melaju lebih cepat dibanding angka pertumbuhan pengendara.

Indonesia adalah negara dengan pertumbuhan kecelakaan lalu lintas yang tertinggi di dunia. Setiap 1 jam, 3 orang meninggal dunia di jalan akibat kecelakaan. Kecelakaan tentu sesuatu yang tak diinginkan. Queenrides, start up social enterprise berbasis teknologi, yang berbentuk platform online dan offline untuk perempuan, dibangun dengan tujuan memberdayakan perempuan agar sadar pentingnya berkendara aman. Mereka mengawali sebuah movement yang diinisiasi agar perempuan dapat berkendara dengan aman. “Harapannya agar perempuan lebih paham safety riding sehingga pengendara motor perempuan tak dipandang sebelah mata,” kata Yora Anastasia, Community Manager kepada Serempak.id. Kampanye ini khusus untuk perempuan dari berbagai kalangan seperti mahasiswa, ibu rumah tangga atau ibu bekerja.

Dari Januari 2016 hingga hari ini (awal November), Queenrides sudah memiliki lebih dari 200 ribu komunitas online offline tersebar di seluruh Indonesia. Queenrides juga sudah mengadakan 15 kali aktifitas offline mengedukasi sekitar 1000 perempuan. Dalam laman resminya queenrides.com, juga ada beraneka tips berkendara khusus untuk perempuan. Misalnya informasi tentang tiga masalah yang timbul jika motor jarang dipakai. Yakni pertama, kinerja mesin akan menurun, karatan dan komponen mesin rusak.

Ada lima tips berkendara secara aman dan nyaman. Pertama, konsentrasi atau fokus pada saat berkendara. Dalam berkendara harus konsentrasi dan menghindari menggunakan gadget karena akan berbahaya. Kedua, tertib mematuhi rambu lalu lintas. Ketiga, kasi kode saat masu menyali. Memberikan kode ini bisa dengan mengklason dan pasang lampu sen dan memperhatikan kendaraan dari arah yang berlawanan. Keempat, hindari ngebut. Dan kelima, harus memiliki rasa empati di jalan.

Kampanye ini penting karena meskipun ditangani oleh sejumlah kementrian dan kepolisian, kondisi krisis road safety tersebut luput ditangkap publik secara luas sebagai isu yang krusial. Industri otomotif dan transportasi yang sangat maskulin, luput melihat bahwa diperlukan penanganan khusus terkait perempuan, sehingga belum ada pihak dan institusi yang menyentuh isu safety riding dengan serius maupun mengomunikasikan dengan cara yang efektif kepada perempuan. Ke depan, Yora mengatakan ada harapan agar proses edukasi ini tak hanya di Jakarta saja tetapi sudah seluruh Indonesia. So, jangan ragu untuk berkendara aman untuk perempuan. (rab)

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *