Kolaborasi KemenPPPA, G20 Empower, dan Bank Dunia Luncurkan “The Indonesia Gender Dashboard on Women in SMEs”
Bank Dunia di Indonesia bekerja sama dengan aktor swasta dan publik untuk memantau, memajukan dan mendorong dialog kebijakan untuk membangun lingkungan yang kondusif bagi perempuan kecil dan pertumbuhan usaha menengah dalam rangka mencapai kesetaraan gender dan pembangunan yang inklusif. Dalam kerja sama ini, Bank Dunia bekerja bersama aktor swasta seperti perusahaan-perusahaan dengan komitmen sosial dan tanggung jawab korporat yang kuat terhadap isu-isu gender.
Melalui kerja sama ini, Bank Dunia di Indonesia berupaya aktif dalam memantau, memajukan, dan mendorong dialog kebijakan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perempuan kecil dan pertumbuhan usaha menengah, sehingga dapat memberikan kesempatan yang lebih baik dan setara bagi perempuan dalam masyarakat dan perekonomian.
Sebagai hasil dari kerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bank Dunia telah menyelesaikan laporan “Opening Opportunities: The Economic Cost of Gender Gaps in Entrepreneurship in Indonesia“. Laporan ini mengacu pada analisis kuantitatif dan pengumpulan data kualitatif untuk mengidentifikasi kendala yang paling mengikat bagi perempuan pengusaha dan memberikan rekomendasi kebijakan tentang cara memperkuat bisnis ekosistem untuk WSME.
Selain itu, kolaborasi antara KemenPPPA, G20 Empower, dan Bank Dunia, serta dukungan dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Australia, meluncurkan platform interaktif yang berfokus pada gender dan pengumpulan data bernama “The Indonesia Gender Dashboard on Women in SMEs”.
Peluncuran kedua produk pengetahuan tersebut berlangsung pada 30 Mei 2023 di Ballroom of Perpustakaan Nasional, Jakarta. Acara ini diharapkan dapat mendorong dialog di antara yang utama pemangku kepentingan seputar tindakan untuk meningkatkan lingkungan bisnis bagi perempuan di Indonesia.
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga, hadir pada acara tersebut secara daring sebagai keynote speaker. Dalam pidatonya, Menteri PPA menyampaikan bahwa perempuan memang telah mengalami berbagai kemajuan dari waktu ke waktu. Namun perempuan masih banyak mengalami ketidakadilan.
“Dengan data yang komprehensif baik secara kuantitatif maupun kualitatif, diharapkan laporan ini dapat menggambarkan berbagai tantangan yang melingkupi UMKM perempuan secara komprehensif, sehingga dapat menjadi dasar untuk rekomendasi kebijakan-kebijakan yang tepat sasaran,” ungkap Menteri PPPA.
Deputi Bidang Kesetaraan Gender, Lenny N. Rosalin juga turut hadir sebagai salah satu panelis dalam sesi diskusi bertema “Promoting an Enabling Environment for Women Entrepreneurs’ Current Actions, Challenges, Advocacy Needs”.
Dalam presentasinya, Lenny menyampaikan tentang perlunya sinergi antara pemerintah, akademisi, kalangan profesional, sektor swasta, media massa, dan masyarakat umum. Hal ini menjadi kunci utama untuk menciptakan lingkungan berkesetaraan gender.
Leave a Reply