Menteri PPPA RI Meninjau Implementasi Praktik Terbaik dalam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kawasan Transmigrasi Telang

Kemenpppa, perempuan, kesetaraan gender,

Menteri PPPA RI Meninjau Implementasi Praktik Terbaik dalam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kawasan Transmigrasi Telang

Pada 15 Maret 2023, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI melakukan serangkaian kunjungan kerja ke Kawasan Transmigrasi Telang, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.

Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau praktik baik pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di daerah transmigrasi. Desa Muliasari yang berada di Kawasan Transmigrasi Telang diakui sebagai desa yang sukses mengembangkan program pemberdayaan masyarakat pedesaan dan dapat menjadi model bagi kawasan transmigrasi lainnya.

Desa Muliasari pada awalnya terdiri dari 500 Kepala Keluarga transmigran yang berasal dari Jawa barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali. Sebagian besar mata pencaharian penduduk di wilayah ini adalah sebagai petani padi dan palawija kemudian berkembang ke perkebunan seperti sawit, karet, dan kelapa.

Pada tahun 2009, telah dibentuk dan beroperasi Koperasi BMT Trans Mekar Sari Mandiri dengan hanya beranggotakan 87 peserta. Kegiatan koperasi terebut terus berkembang di berbagai bidang usaha seperti Usaha Simpan Pinjam (SP), Rice Milling Plant (RMP), UKM Mart, Menjahit dan Kuliner). Saat ini jumlah anggota koperasi mencapai 1.188 anggota dengan aset modal lebih dari 2 miliar.

Salah satu usaha yang saat ini sedang dikembangkan dan mendapat respon positif dari pasar adalah usaha pengembangan jamur tiram. Dengan memanfaatkan limbah kayu dan pertanian berupa serbuk kayu, sekam padi, dan dedak dari usaha Rice Milling Plant (RMP)/Penggilingan Padi, usaha budidaya jamur ini dikembangkan dengan melatih 50 orang calon pengusaha jamur yang mayoritasnya adalah kaum perempuan yang berada di Desa Muliasari. Program ini tentunya memberikan dampak positif bagi perempuan, sehingga mereka mampu berperan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya serta mampu meningkatkan kapasitas perempuan sehingga mereka memiliki peran yang setara dengan laki-laki dalam pembangunan desa.

Secara keseluruhan program pemberdayaan ini telah membantu meningkatkan keterampilan dan pendapatan 1200 perempuan tergabung dalam koperasi tersebut. Selain itu, berbagai unit usaha lain yang dikembangkan dapat memperkuat ekonomi desa secara keseluruhan.

“Kawasan Transmigrasi Telang ini merupakan satu dari 52 Kawasan Transmigrasi yang berdasarkan Target RPJMN 2020 -2024 direvitalisasi untuk menjadi Kawasan Transmigrasi yang berdaya saing, oleh karenanya kolaborasi, koordinasi dan sinergitas antar K/L terkait seperti yang dilaksanakan di Kawasan Transmigrasi Telang ini sangat diperlukan dalam rangka mengakselerasi pencapaian target RPJMN tersebut,” ujar Aisyah Gamawati dari Kemendesa, PDTT.

Menteri PPPA beserta Bupati Banyuasin, Askolani, dan perwakilan Kementerian/Lembaga yang tergabung dalam Ikatan Pimpinan Tinggi Perempuan Indonesia (PIMTI)  melakukan kunjungan ke beberapa unit usaha Koperasi BMT Trans Mekar Sari di Kawasan Transmigrasi Telang. Selain berdialog dengan para perempuan, rombongan juga mengunjungi secara langsung lokasi Budidaya Jamur Tiram, usaha jahit, UKM Mart, usaha kuliner, Koperasi Simpan Pinjam, dan Rumah Pintar KTM Telang.

Dalam kunjungan ke kawasan transmigrasi Telang, Menteri PPPA menegaskan komitmennya untuk mendukung program pemberdayaan perempuan. Menteri PPPA menyoroti pentingnya kerja sama lintas K/L untuk mencapai salah satu dari 5 arahan dari Presiden yaitu “Peningkatan Pemberdayaan Perempuan dalam Kewirausahaan yang Berperspektif Gender” pada tahun 2024. Dengan sinergi kolaborasi ini, diharapkan program pemberdayaan perempuan di kawasan transmigrasi dapat terus ditingkatkan dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat setempat.

“Perempuan yang berdaya secara ekonomi akan turut serta meningkatkan kesejahteraan keluarganya dengan meningkatkan ekonomi keluarga, memberikan nutrisi dan pendidikan yang layak bagi anak-anaknya. Kesejahteraan keluarga juga memperkecil terjadinya kekerasan, praktik-praktik eksploitasi anak dan perkawinan anak yang lekat dengan masalah kemiskinan. Kemen PPPA tidak bisa melaksanakan ini sendiri, akan tetapi membutuhkan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak seperti kegiatan hari ini,” tambah Menteri PPPA.

Dalam kesempatan ini, Menteri PPPA juga memberikan bantuan untuk mendukung program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kawasan Transmigrasi Telang yang merupakan hasil kolaborasi antara kementerian/Lembaga dengan dunia usaha yang dalam hal ini adalah PT Pupuk Sriwijaya Palembang. Selain itu, dalam kunjungan tersebut, Menteri PPPA dan Bupati Banyuasin turut menyaksikan penandatanganan Pakta Integritas Pencegahan Perkawinan Anak di Kabupaten Banyuasin yang melibatkan seluruh stakeholders terkait, termasuk tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *